Jumat, 09 Oktober 2015

Wanita yang seutuhnya kau miliki



Kau jadikan aku ini
Wanita yang kau pilih untuk jadi kekasihmu
Dan kau pun telah aku pinta setia sepertiku
Hingga waktunya tiba ...
 -Rossa

24 hari setelah kehadiranmu.
Aku bahkan tak bisa berhenti memutar semua lagu dalam playlistku. Karena semuanya tentang kamu.

Bukit cinta malam itu dan segala keyakinan yang entah dari mana berasal. Yang ku tau, kamu adalah alasan terbesar mengapa kembali aku bersedia menjalin hubungan. Bersedia menemanimu dalam senang dan segala keterpurukan. Tenang saja, tubuhku akan tetap menjadi satu-satunya tempatmu berpulang.

Setelah aku memilihnya untuk menyakitiku, kini biarkanku memilihmu untuk membahagiakanku.
   
Tuhan itu baik. menghantarkanku pada penyembuh-penyembuh luka yang tak pernah ku duga.

Ku ingat betul malam itu. Malam dimana untuk kesekian kalinya aku berkencan denganmu. Sekedar duduk satu meja hingga bisa leluasa menatap keindahan dari mata hingga ujung jemarimu. Dan aku, menyebutnya surga.

Fathah Syuhada.
Nama yang bahkan tak ingin sedetikpun kubiarkan menghilang dari hipocampus. Atau bahkan, jika aku tertidur pulas aku ingin namanya tetap menemani setiap jengkal perjalanan bunga tidurku.

Ah, sebenarnya, apa itu cinta?
Keinginan? Rasa memiliki? Rasa sakit, gelisah, tidak bisa tidur, kerinduan, kebencian? Atau bahkan sebuah kerelaan? Rela melepas, atau bahkan menerima?
Entahlah. Aku mendefinisikannya lain. Cinta itu kamu.

Dan jika kamu berkata beruntung mendapatkanku, nyatanya aku jauh lebih beruntung menjadi wanita yang sebegitu hebatnya kau sayangi.
Terimakasih, telah menjadikanku wanita yang seutuhnya kau miliki.