Melupakanmu,
adalah cara terampuh untuk menghidupkanmu kembali dalam memori.
Bahkan kehadiranmu melalui bayang-bayang
langit cahaya senja yang terus menerus
menerobos masuk pada celah-celah kecil jendela kamarku; singgasana pertama aku
melihat dunia, dan terakhir saat ufukku lelah menyuruhku terjaga.
Ada tiga titik fokus dalam
setiap pantulannya. Dan apabila langit malam berusaha mencurinya, akan kukejar
dengan kekuatan seribu bintang agar mengembalikannya pada dekapan tangan
mungilku.
Oke, namaku Alvy. Tiga
perkara dalam hidup yang kurasa tak lebih
penting ketimbang laporan klinik, maupun coretan revisi pada tugas akhirku.
Namun
karena ku rasa ia tidak penting, justru dia penghuni abadi dalam ingatanku.
karena ku rasa ia tidak penting, justru dia penghuni abadi dalam ingatanku.
Perkenalkan, itu kamu.
Perkara pertama. Kehadiranmu
adalah pembias rindu
Sebagaimana tatapan empat
purnama lalu. Kau tau? Ternyata tatapanmu yang dingin berhasil benar-benar
membuatku beku; lalu enggan beranjak. Sepenggal gambar lengkap dengan hias
senyumanmu adalah terapi lini pertama paling ampuh yang pernah kudapat. Selain
kehadiranmu yang berhasil menjatuhkan gengsi demi gengsi, sayatan hati yang
lebih memilih terbuka lebih lebar, cinta adalah alasan mengapa kita
dipertemukan.
Kedua; Kamu adalah objek
percakapanku dengan Tuhan. Selain namamu tercantum dalam dokumen negara sebagai
harta satu-satunya; namamu adalah salah satu alasanku mendongakkan wajah pada
Tuhan. Cinta milik semesta, dan semesta milik Tuhan. Sebegitu angkuh dan berani
aku memintanya pada Pemilikmu. Kadang pikiran gilaku bersikeras; suatu waktu
akan ada dimana aku dan Tuhan melakukan proses balik nama kepemilikan atasmu,
atas namamu.
Ketiga. Aku yang terus
memintamu tanpa jeda.
Tak kupedulikan kenyataan dimana
kehadiranmu bukan untuk tinggal; melainkan untuk pergi lebih jauh lagi. Dan
jika jemariku terus memintamu tanpa benar-benar Tuhan memberikannya padaku, ingatlah;
aku adalah perempuan yang terus memintamu tanpa jeda.
Ps: Penikmat kopi pukul dua dini
hari
Aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar