Hai,
sudah lama sekali kita tak bersua. Hal yang paling menyenangkan dari pertemuan
terakhir kita adalah, CAPPUCINO!
Iya.
Malam itu. Kita terduduk berdua. Kita memandang sudut yang sama dan benar
adanya bahwa kepalamu penuh dengan berjuta-juta masalah yang mungkin jika bisa,
kau akan membenturkan kepalamu ke tembok dan mengiba.
Aku
memesan secangkir cappucino panas, dan satu es cappucino untukmu. Mungkin, akan
sedikit mendinginkan kepalamu yang kepalang panas malam itu.
Kamu
Hal
yang ingin kupeluk erat malam itu. Sebagaimana pelukmu yang hampir selalu
menangkanku. Merubah persepsi-persepsiku tentang cinta. Bahkan selalu dengan
mudah membuatku hilang ingatan tentang bagaimana kau pernah sebegitu mencaciku
karena sifatku yang selalu menjijikan.
Sekarang,
kamu jauh. Tiada lagi tawamu dan tiada lagi secangkir cappucino panas.
Banyak
sekali hal yang ingin kuceritakan padamu. Tentang hujan yang menyisakan rindu
disetiap tetesannya. Ingin sekali saja, barang satu jam aku bercerita denganmu.
Cerita yang bahkan membuatmu menguap berkali-kali karena bosan. Atau, ngobrol,
bagaimana bahagiaku ketika aku akan mempunyai ponakan lagi.
Hal
yang aku takutkan nanti adalah ketika kamu tak ada lagi waktu untukku.
Dan
sekarang, aku mulai diajarkan jarak cara meniti waktu sampai bertemu denganmu.
Aku mulai menanak sabar diatas tungku-tungku rindu. Dan kamu tak akan mungkin
tau bagaimana rasanya terbangun namun enggan untuk menghubungi, hanya karena
takut mengganggu.
Aku
tau, rindu yang sebesar-besarnya rindu adalah cinta yang sebenar-benarnya
cinta. Dan semoga kita adalah dua pembaca yang dapat menikmati setiap lembarnya
tanpa disibukkan dengan menebak-nebak akhir cerita.
-Ve
Tidak ada komentar:
Posting Komentar