Ini adalah malam kesekian, setelah sekian waktu percakapanku dengan Tuhan melewati bait-bait pada gelapnya malam. Lucunya, tak pernah semalam-pun kulewatkan tanpa meminta doa pada Maha pemberi hidup untuk menyusupkanmu pada bunga tidurku.
Berbicara jodoh ? Jodoh itu apa ? apa jodoh itu selayaknya percakapan yang terhubung dalam desiran waktu. atau, jodoh itu selayaknya rasa melindungi ? ah, persetan. Bahkan aku-pun tak pernah mendefinisikan sebuah jodoh.
Selamat malam, jodohku ...
Ini adalah hari ke-5 di bulan terakhir penghujung tahun ini. Selamat tinggal resolusiku di tahun ini yang belum tercapai. Tapi, aku tak akan lelah meminta kepada Yang Maha Pendengar untuk bisa selalu di sampingku, mendengar bait-bait pengharapanku seperti sebelum-sebelumnya.
Selamat malam, Jodohku ...
Kamu jangan lupa untuk istirahat dan mempersiapkan hari esok. Aku disini akan selalu meminta kepada Tuhan untuk memberimu kesehatan, kesabaran, dan kemudahan untukmu melangkah. Ketahuilah, siapapun Kamu, aku akan selalu mendoakan untuk keselamatanmu dimanapun kau berada, apapun aktifitasmu. Sama seperti hal-nya aku mendoakan segala kebaikan orangtua-ku.
Selamat malam, jodohku ...
Siapapun kamu, seburuk dan sebaik apapun kekurangan dan kelebihanmu, jika engkau adalah sungguh-sesungguh-sungguhnya nama yang tertulis dalam lauhul mahfudz saatku ditakdirkan mengirup udara pertama, aku akan belajar mencintaimu. Cinta memang tak bisa dipaksa, tapi cinta bisa tumbuh dari kebiasaan bersama dan rasa nyaman yang tercipta. Aku selalu meminta agar kamu menjadi pelengkap hidupku, diselipkan kemesraan di antara kita agar dapat saling menyayangi. Disatukan hati agar kita dapat
saling mencintai...
Selamat malam, jodohku ...
Semoga nanti, Kau bukan hanya perisa dalam gelap tidurku. Tapi semoga kamu adalah orang yang bisa mendidik dan menuntunku untuk keselamatan dunia akhiratku. Semoga nanti kau adalah panutan yang sebaik-baiknya panutan untukku, dan anak-anakku. Semoga nanti, kau adalah imam yang bisa menjadi tauladan untuk keturunan kita.
Selamat malam, jodohku ...
Tetaplah menjadi laki-laki yang berbakti pada keluargamu, aku akan melihatmu dari semua rasa sayang yang kau beri kepada keluargamu. Tetaplah berjuang menggapai masa depan dan cita-citamu. Aku, disini menantimu, Menanti seperangkat alat sholat dan ikrarmu didepan penghulu. Memperbaiki serta memantaskan diri. Agar aku nanti bisa menjadi orang yang pantas saat kau perkenalkan pada keluargamu, agar aku nanti bisa menjadi wanita yang pantas mendampingimu, dan pantas menjadi Ibu dari anak-anakmu.
---
Sebelum dipertemukan,
Setidaknya aku masih layak berpuisi kepada Yang Maha Kekal abadi
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar