Selasa, 03 Februari 2015

#30HariMenulisSuratCinta - Jogja Menunggu Kepulanganmu



      Selamat tanggal 3 di bulan yang (kata orang) bulan merah jambu. Mungkin karena di bulan ini ada sebuah tanggal yang mitosnya romantis. Ah, masa iya? Setauku, di bulan-bulan yang lain pun jika jatuh cinta pada orang yang tepat jatuhnya juga romantis. 

Hihi, ngelantur, mbak ?

        Ini hari ke-5 sudah aku menulis di #30HariMenulisSuratCinta. Rasanya pengen banget surat ini dibaca langsung sama yang -kutujukan surat ini kepada- 

Selamat pagi, Jatinagor
      Bagaimana kabarmu sampai hari ini? Ah, tak banyak berharap. Kuharap kau sehat sama sepertiku disini. Bagaimana kabar Bandung? Cerah? Atau panas-hujan-panas- sama labilnya seperti Jogja? 

      Lalu, bagaimana tugas akhirmu? Kapan sidang? Jangan lupa kabarin aku, ya. Tapi jangan berharap untukku datang dengan serangkaian bunga tepat di sidangmu, aku tak bisa berjanji. Sebab kau tau betapa -what-the-hell- luar biadap kesibukan dan tugas akhirku disini.

      Eh iya, aku lupa ngabarin. Aku udah memulai tugas akhirku  nih. Jadi kapan kamu bisa bantuin aku ambil sample beserta seluk-beluknya inklusi-eklusi? Seingatku, kau pandai dalam hal ini. Haha …

      Waktu rasanya cepet banget berlalu ya, tau-tau aja aku udah hampir menginjak semester akhir. Tau-tau juga udah ada kabar tentang pertunanganmu.

       Kalo boleh aku pinta, ingin sekali jarum jam itu aku putar ke kiri. Lalu, kita kembali ke masa dimana kita sama-sama bolos dan dalam keadaan memakai seragam putih abu-abu. Bukan saat seperti ini, dimana kita sudah sibuk dengan masing-masing tugas akhir.
       
      Kamu ndak nanya kabar hatiku sekarang dihuni siapa?
      Ah, ndak nanya pun aku juga bakal ngabarin duluan.  Ternyata, Tuhan memang memang mempunyai selera guyon yang awesome. Aku diajaknya bermain teka-teki tentang jodoh. Hingga sampai sekarang aku salah terus …

By the way, Selamat untuk pertunanganmu !
      Maaf, aku hanya bisa menitip doa bahagia lewat Tuhan setelah kamu ikut-ikut menghilang dari semua social media. Nggak nyangka, ternyata kamu mendahului diantara kami. whoaa what the hell is going on? , lelaki mecicil sepertimu ternyata cukup punya nyali untuk meminang anak orang ? 

      Eh, ngomong-ngomong juga wanita pilihanmu cantik ! aku melihat foto hari bahagiamu (pertunangan) itu di handphone Arin. 

      Boleh lah sesekali kau ajak dan kamu kenalin ke kita-kita sebelum janji suci kau ucapkan didepan penghulu. Kita semua kan pengen kenal sama calon pendamping seumur hidupmu nanti …

      Akhirnya kamu dipertemukan dengan wanita yang tepat. Bilangin terimakasih banyak kepada wanitamu, ya. Semua kebaya yang ia kirimkan sudah sampai ke Icha. Sudah Icha coba. Dan bagus sekali di badan Icha. Semoga nanti, hal yang sama juga saat kebaya itu sampai dan aku kenakan di janji sucimu.

      Enggg, satu lagi. Nasi goreng sama Hot Chocholate-nya Semesta udah nunggu buat di tongkrongin kita tuh! Dapet salam dari Tugu Jogja. Kamu kapan pulang?

      Udah dulu ya, kamu jangan kebanyakan bacain surat cintaku mulu. Yang mesti kamu banyakin baca itu buku-buku tentang penelitianmu.

Hihi, salam sayang
Buat pejuang tugas akhir,
Nathanael A.Ch



     

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar